top of page

Andrea Dovizioso Cukup Senang Alami Peningkatan Impresif di Balapan COTA


Mengembalikan performa impresif setelah absen selama sembilan bulan bukan merupakan hal yang mudah untuk seorang pembalap MotoGP. Tantangan tersebut semakin terasa sulit, apalagi bertarung di trek dengan usia yang tak lagi muda, melawan pembalap-pembalap muda yang lapar akan kemenangan.


Tapi, seperti yang ditunjukkan oleh Pembalap Petronas Yamaha SRT Andrea Dovizioso (dan agak mengejutkan) setelah mengakhiri Grand Prix of the Americas hari Minggu di posisi ke-13. Jelas tidak akan butuh waktu lama bagi Runner-up MotoGP tiga kali tersebut untuk mengasah kembali taringnya di lintasan.


Tiga poin perdana diraihnya setelah memutuskan cerai bersama Ducati dan absen dari balapan di akhir tahun 2020, berhasil ia rengkuh dalam dua balapan perdana bersama Petronas Yamaha. Apalagi hasil tersebut menempatkan dirinya sebagai pembalap Yamaha tercepat kedua, mengungguli Valentino Rossi yang finis di posisi ke-15 dan Franco Morbidelli di posisi ke-19.


Sebuah langkah maju yang sangat patut diapresiasi, apalagi pembalap asal Forli tersebut harus dituntut mengubah gaya berkendara agar sesuai dengan karakter mesin Yamaha M1 yang sangat berbeda dan mesin Ducati yang ia kendarai dari tahun 2013 hingga tahun 2020. Sebuah proses transisi yang sangat menyulitkan (M1 merek mesin MotoGP yang belum pernah ia kendarai dalam 10 tahun) , itu tidak akan pernah menjadi transisi instan bagi pembalap berusia 36 tahun tersebut.


Namun untuk alasan apa pun, tampaknya kemajuan Dovizioso sejauh ini sangat berbeda dan itu menjadi pertanda baik dalam menghadapi kompetisi di tahun 2022.


“Saya merasa jauh lebih baik, saya menempel beberapa pembalap, dan pada akhirnya saya meraih posisi ke-13 tetapi saya mulai di barisan belakang,” kata Dovizioso setelah balapan COTA berlangsung, dikutip dari laman The Race.


“Di awal balapan saya hampir mematikan mesin dan menjadi yang terakhir, tetapi saya berhasil finis di urutan ke-13," ucap mantan pembalap Ducati tersebut.




Dovi bercerita saat awal balapan dirinya melakukan sedikit kesalahan sepele yang mengakibatkan ia tercecer ke posisi terakhir. Mantan pembalap Ducati tersebut menuturkan, ia bisa saja bertarung untuk posisi 10 besar jika tak melakukan kesalahan tersebut.


"Saya melepaskan kopling sehingga RPM-nya turun sangat jauh dan saya hampir mematikan mesin, jadi saya tidak bisa mulai berakselerasi." keluhnya.


"Saya kecewa," akuinya. "(Jika tak melakukan kesalahan) Saya bisa bertarung untuk 10 besar dan ketika saya tidak bisa melakukan yang maksimal, saya tidak senang, tetapi peningkatan dari Misano sangat besar dan inilah yang terjadi, ini harus kami tingkatkan. Secara keseluruhan ini adalah minggu yang baik, dan menyenangkan untuk membuat pengalaman berbeda dengan berbagai kondisi layout trek, cengkeraman, serta gundukan." Kata rekan setim Valentino Rossi itu.


"Pada akhirnya, (hasil) itu bagus. Yang pasti sedikit lebih jelas bagi saya untuk memahami Yamaha juga. Kami berada dalam situasi yang aneh bahwa saya bisa bahagia bahkan ketika kami tidak mendapatkan hasil yang baik karena saya sedang belajar, jadi tidak apa-apa dan kami akan terus bekerja dengan cara ini." Tutupnya.

Comments


bottom of page