Hanya butuh setidaknya 3 musim untuk Joan Mir mampu memenangkan gelar juara dunia MotoGP. Pembalap Mallorca tersebut memutuskan puasa gelar Suzuki yang terakhir kali diraih oleh Kenny Roberts JR di tahun 2000.
Keberhasilan bersejarah ini, diraih dalam keadaan luar biasa hiruk-pikuk pandemi. Seperti diketahui, seri MotoGP yang berhasil dilangsungkan saat itu hanya terjadi di benua Eropa dengan kondisi tanpa penonton. Ini membuat pembalap muda Spanyol tersebut merasakan bahwa kerja kerasnya dalam meraih gelar juara dunia tak diakui oleh banyak pihak.
"Saya tahu bahwa jika saya menang lagi atau bertahan beberapa tahun lagi di level teratas, pengakuan (gelar juara dunia) akan meningkat, tetapi dengan fakta bahwa akan ada lebih banyak penggemar di tribun," keluh Mir dilansir dari laman Motorsport.
"Saya sangat sedih tahun lalu ketika memenangkan kejuaraan tanpa siapa pun di sirkuit. Itu adalah sesuatu yang menyedihkan bagi saya,” akuinya.
Kesan yang muncul adalah seperti Joan Mir tidak diperlakukan seperti seorang juara dunia yang layak, setelah sukses mendapatkan gelar MotoGP, baik oleh kejuaraan itu sendiri, lawan-lawannya, media, atau fans.
"Ini adalah sesuatu yang (harusnya) akan dihargai selama bertahun-tahun, tetapi faktanya bahwa Suzuki memenangkan Kejuaraan Dunia pertama setelah 20 tahun belum dihargai. Mungkin kami perlu memenangkan satu kejuaraan lagi agar lebih diakui,” pembalap Suzuki tersebut.
Namun sepertinya Mir akan sulit dalam meraih gelar kedua ini. Jelas tampaknya bukan tugas yang mudah. Pada tahun 2021 Mir tidak dapat mengamankan satu kemenangan pun selama semusim dan harus puas mengakhiri musim di tempat ketiga.
Selain itu, performa motor Suzuki juga terlihat kalah jauh dari Ducati, terutama saat bertarung di trek lurus. Ini merupakan secuil contoh dari sekian banyak hal yang harus dibenah oleh Suzuki jika ingin kembali memenangi gelar juara dunia.
“Saya berusia 23 tahun, saya telah meningkat setiap musim dan saya memiliki karir yang panjang di depan mata saya,” kenangnya.
"Penting bagi saya untuk melihat bahwa Suzuki menginginkan hal yang sama (kembali juara dunia) seperti saya." Harapnya.
“Jika saya yakin Suzuki menginginkan hal yang sama dengan saya, saya akan bertahan di sini. Jika saya tidak merasa seperti itu lagi, saya akan segera pergi. Karena bagi saya yang penting kita semua menuju ke arah yang sama dan saya (harus) percaya pada proyek itu," tambah Mir yang kontraknya habis di akhir tahun 2022 nanti.
Suzuki sangat kalah jauh dari ducati. Mir punya bakat, kalo bakat ini disia siain sayang banget