Kita semua sepakat bahwa Top Speed merupakan kelemahan utama motor YZR-M1. Bahkan pembalap andalan garputala, Fabio Quartararo bersikeras menuntut Yamaha mau memperbaiki titik lemahnya agar mampu mengimbangi Ducati.
Masalah tersebut ternyata berlanjut ke prototipe M1 2022, saat tes Jerez di November lalu.
Saat itu, Fabio Quartararo blak-blakan menerangkan bahwa prototipe terbaru M1 tak jauh berbeda dari motor 2021.
Sementara itu Manajer tim Yamaha, Massimo Meregalli, mengakui bahwa motor merek tahun 2022 bukanlah sebuah "revolusi" karena itu berlawanan dengan filosofi Yamaha.
Jadi suka tidak suka, Quartararo harus bisa mengimbangi perbedaan top speed dengan keuungulan motor Yamaha saat menikung.
“Katakanlah (Top Speed) itu adalah sesuatu yang tentu saja saya inginkan lebih banyak power (saat memacu motor di trek lurus), tetapi pada akhirnya kami tidak dapat menemukannya di mesin saat ini,” kata pembalap Prancis itu, dilansir dari laman Motorsport.
“Tapi kami harus (melaju) cepat dan tidak terlalu memikirkan itu. Jika motornya bertenaga, itu lebih baik,” harap juara dunia MotoGP 2021 tersebut.
“Tapi jika kita tidak memilikinya, tidak ada gunanya mengeluh bahwa motor ini lemah,” ucap rekan setim Franco Morbidelli tersebut.
“Jika Anda tidak memiliki kekuatan, Anda harus menyesuaikan diri, seperti yang saya lakukan di masa lalu. Jadi, jika kita perlu beradaptasi, kita akan beradaptasi.” Ucapnya.
Comments