Honda menikmati masa kejayaanya bersama McLaren pada akhir tahun 1980 dan awal 1990, sebelum akhirnya manufaktur asal Jepang tersebut harus pergi dari F1 pada tahun 1992. Namun Honda dan McLaren kembali menjalin kerjasama pada tahun 2015 saat awal Era Hybrid. Sayangnya, kerjasama keduanya berakhir prematur setelah 3 musim yang mengecewakan, dengan pindahnya Honda ke Alpha Tauri dan McLaren yang mengganti unit tenaganya menggunakan Renault.
Honda dan McLaren akui bahwa komunikasi selalu menjadi tantangan bagi kerjasama antara keduanya, dan bos Honda F1 sendiri percaya bahwa rasa hormat yang terlalu besar antara keduanya adalah salah satu alasan dari isu gagalnya kerjasama Honda dan McLaren di era Hybrid tersebut.
“Saat tahun-tahun bersama McLaren, kami telah belajar banyak dari mereka, tetapi kami pikir kami memiliki rasa saling menghormati yang terlalu besar,” ucap Yamamoto.
“Itulah mengapa–mungkin kami hanya memiliki sedikit komunikasi (bersama McLaren) dan sayang sekali proyek kerjasama tersebut tidak berjalan dengan hasil yang baik,” tuntas Yamamoto.
Setelah hasil musim yang tidak mengenakan dengan McLaren, Honda pindah ke Alpha Tauri yang sebelummya masih memiliki nama Toro Rosso, kemudian ke Red Bull, di mana kerjasama keduanya yang diakhiri dengan Max Verstappen sebagai Juara Dunia Pembalap di musim ini.
ADH-GPRI F1
Sumber: Motorsport.com
Kommentare