![](https://static.wixstatic.com/media/c1eaad_d0806c2fe318441daebd0359a64b1d87~mv2.jpg/v1/fill/w_980,h_654,al_c,q_85,usm_0.66_1.00_0.01,enc_auto/c1eaad_d0806c2fe318441daebd0359a64b1d87~mv2.jpg)
Max Verstappen meraih juara dunia setelah periode Safety Car berakhir dengan sisa 1 lap setelah Nicholas Latifi alami kecelakaan tunggal. Pembalap Red Bull tersebut sudah mengganti bannya dengan bahan soft ketika Safety Car sedang berjalan, sementara Hamilton diperintahkan Mercedes untuk tetap di luar dengan menggunakan ban bahan hard.
Mercedes protes kepada FIA karena me-restart balapan dengan hanya 1 lap lagi, mengklaim bahwa hal tersebut dianggap melawan regulasi. Namun FIA menolak ajuan banding Mercedes, dengan pernyataan bahwa Masi memiliki hak yang luas untuk memutuskan kapan Safety Car boleh masuk. Ketika ditanya apakah mengerti mengapa Mercedes mengajukan banding, Horner membalas dengan mengatakan bahwa Mercedes terlihat putus asa.
“Jelas mereka terlihat sedikit putus asa. Tapi kami tidak ingin menyelesaikannya di depan stewards. Mereka (Mercedes) sudah menjadi saingan yang hebat tahun ini. Dan Lewis (Hamilton) sudah menjadi pembalap yang luar biasa. Ada saat-saatnya tegang. Ada saat-saat sulit. Namun kami senang dengan hasilnya. Dan kami sangat bangga dengan Max (Verstappen) malam ini. Dia sangat hebat sepanjang tahun.”
Ketika ditanya mengenai konfirmasi Mercedes tentang ajuan banding, Horner menjawab dengan akan melawannya di banding.
“Kami tak pernah ingin mengakhirinya di depan stewards, tentu saja sudah banyak debat yang terjadi sebelum balapan, namun ternyata, hasilnya sangat berbeda setelah balapan,” jelas Horner. “Jika mereka ingin mengajukannya, mereka bisa mengajukannya. Kami akan melawan mereka di pengadilan banding dan kemudian dengan pengadilan hukum jika mereka ingin menempuh ke jalan seperti itu,” tuntas Horner.
ADH-GPRI F1
Sumber: Motorsport.com
Comments