Pasca perubahan regulasi baru yang mempengaruhi paket aero di Formula 1, Red Bull Racing mampu dominasikan klasemen, dengan menunjukkan bahwa konsep sasis RB18 adalah sasis dengan aerodinamika paling efisien. Dan dalam kompetisi layaknya F1, tak jarang akan terjadi adanya kesamaan desain satu tim dengan tim yang mendominasi.
Prestasi Aston Martin pada GP Bahrain dengan berdirinya Fernando Alonso di podium ke tiga adalah salah satu dari keberhasilan fenomena “meniru” konsep mobil yang menjadi tolak ukur di F1, yakni RB18. Meski nampaknya meniru mobil dari tim lain lebih banyak dipandang oleh pihak lain sebagai kontroversi, namun berbeda dengan apa yang dipikirkan kepala tim Red Bull Racing, Christian Horner justru menganggap bahwa hal tersebut adalah sebuah pujian.
“Mereka bilang peniruan adalah bentuk terbesar dari pujian dan rasanya bagus melihat mobil (sasis konsep) lama berjalan dengan baik,” ucap Horner pada pasca balapan Bahrain.
“Berdasarkan dari hasil satu balapan anda bisa mengatakan bahwa mereka adalah tim kedua yang terkuat di sini.”
“Sungguh sebuah sanjungan melihat kemiripan mobil mereka dengan mobil kami, jadi senang rasanya melihat ketiganya berada di podium,” tuntas Horner.
ADH-GPRI F1
Sumber: Motorsport Week
Comentários