Isu tekanan ban ilegal tampaknya belum juga mereda di lingkup paddock MotoGP Le Mans. Francesco Bagnaia, salah satu pembalap yang tertuduh menggunakan tekanan ban ilegal kembali angkat bicara.
Bagnaia menuding bahwa pabrikan Ducati memamg selalu dicurigai oleh para kompetitornya. Padahal sejatinya tekanan ban yang digunakan oleh Bagnaia sendiri tak jauh berbeda dengan apa yang direkomendasikan oleh Michelin.
Sederhananya, tekanan ban Bagnaia masih dalam aturan resmi dan tak jauh berbeda dengan angka yang telah ditetapkan. Atas dasar ini, Ducati kerap mendapatkan protes yang berlebihan dari pabrikan lain.
“Michelin merekomendasikan tekanan untuk balapan, yang bagaimanapun juga angkat tersebut bukan patokan utama. Di Jerez saya berada di antara 1'85 dan 1'89 bar sepanjang balapan, (ban) tidak banyak berubah dengan perbedaan itu,” ungkap Bagnaia dilansir dari laman Motosan.
“Saya tidak peduli jika (protes) itu terjadi setelah kemenangan saya , kami tahu apa yang sebenarnya dan juga bahwa Ducati selalu dicurigai,” tegasnya.
Lebih lanjut Bagnaia menyesalkan pihak-pihak yang sengaja menyebarkan data tekanan ban tersebut, karena data itu bersifat rahasia. Pembalap asal Italia tersebut menilai isu ini membuat kegaduhan, serta menjatuhkan nama baik Ducati dan dirinya.
“Tolong, jangan ditanya lagi soal tekanan ban. Bagaimanapun, tampaknya (berita) ini jelek bagi saya bahwa tidak diketahui siapa yang mengungkapkan dokumen rahasia tersebut,” keluhnya.
“Semoga pelakunya keluar karena fakta ini lebih serius dari kelihatannya, Michelin telah menekankan bahwa angka-angka ini seharusnya tidak dipublikasikan,” tutupnya.
Comentários