Karir cemerlang Rossi secara resmi berakhir di tahun 2021. Selama membalap, The Doctor sukses meraih 9 gelar juara dunia (7 diantaranya ditorehkan di kelas MotoGP).
Namun dibalik kesuksesan tersebut jelas ada orang yang paling berpengaruh dalam karir fantastis Rossi. Jeremy Burgess merupakan sosok fenomenal yang menemani Vale di awal karirnya di kelas premier.
Ibarat mesin tanpa oli, begitulah kombinasi Burgess dan Rossi. Pria asal Australia ini telah menemani The Doctor di awal karirnya di kelas GP 500 saat membalap bersama Nastro Azzuro Honda.
Burgess yang awalnya menjadi kepala mekanik Nick Doohan, memutuskan untuk berkeja bersama Rossi di tim satelit Honda.
"Saya ingat bertemu dengannya (Vale) untuk pertama kalinya di Phillip Island, ketika dia datang ke garasi pada tahun 1999, di akhir musim, dan duduk di atas motor Mick Doohan, kami mengadakan pertemuan rahasia di malam hari, dan Ia meminta saya menjadi kepala mekaniknya di Honda," ucap Jeremy Burgess.
Setidaknya duet Rossi dan Burgess merupakan kombinasi tersukses selama 13 tahun berkerja (2000-2013). Burgess menuturkan, selama ia bekerja dengan Rossi, pembalap Italia tersebut tak pernah meninggikan nada suaranya jika motornya mengalami masalah.
"Dia tidak pernah meninggikan suaranya selama 13 tahun saya bekerja untuknya. Dia akan berkata kepada saya, “Jerry, ini saya. Saya tidak menyampaikan ini kepada tim," kenangnya.
"Anda tahu, ketika kami mengalami masalah. Dan tentu saja dia memiliki begitu banyak hal yang ia jaga, dari segi media, televisi Italia, dia menjaga rumor-rumor seperti sebuah rahasia diantara kami berdua," ujar sang kepala mekanik.
"Jadi beberapa pertemuan agak singkat pada hari Jumat atau Sabtu, dan kemudian dia akan kembali jika kami dalam masalah, agak lama kemudian, dan kami akan kembali menyatukan pikiran masing-masing," jelasnya.
Bahkan saat Rossi memutuskan untuk hengkang ke Yamaha, Honda meminta Burgess untuk merayu sang pembalap agar tetap bersama Honda. Namun Burgess menolak dan mengikuti Rossi untuk pergi ke Yamaha di tahun 2004.
"Honda memohon kepada saya untuk membujuk Valentino agar tetap tinggal, saya berbicara kepada Valentino secara empat mata, hingga akhirnya saya memutuskan untuk mengikutinya ke Yamaha," ucap Burgess di tahun 2004.
Namun sayangnya, kerja sama Rossi dan Burgess berakhir di musim 2013. Pria asal Australia tersebut mengakui bahwa Rossi menginginkan sebuah perubahan di karirnya. Sejak pindah ke Ducati di tahun 2010, hingga kembali ke Yamaha di tahun 2013, Performa Rossi sangat menurun kala itu.
"Kemarin, kami berbicara bersama. Saya mencoba menjelaskan bahwa saya perlu perubahan. Saya butuh sesuatu yang berbeda seperti yang Jeremy katakan, 'dorongan baru, lebih banyak motivasi. Dalam benak saya, saya ingin mencoba satu kali dengan cara yang berbeda; inilah saatnya." Tutur Rossi di sesi Konferensi pers Valencia GP tahun 2013.
Sebagai tanggapan, Burgess berkata, “Jelas, itu mengejutkan saya. Saya tahu kemarin sore ketika Valentino mengundang saya ke trailernya bahwa kami tidak membahas untuk bonus Natal.”
"Kami telah mengejar pelangi selama empat tahun. Kami belum memalukan sesuatu yang layak dalam empat tahun itu. Ini adalah periode sulit yang panjang dalam balapan," akui Burgess.
“Saya telah membaca banyak biografi olahraga, dan cukup sering, olahragawan top di akhir karirnya mungkin mengalami perubahan. Inilah yang sedang terjadi sekarang," ucapnya.
Saat itu, Rossi dikritik oleh banyak pihak karena memecat kepala mekanik yang telah menemaninya selama 13 tahun. Meski begitu, hubungan antara Rossi dan Burgess berjalan baik, tak ada cek-cok diantara keduanya meski tak lagi berkerjasama. Rossi bahkan memberikan julukan untuk Burgess sebagai MotoGP Father, karena kehadiran sosok pria Australia itu layaknya ayah bagi Vale.
Pasca tak lagi bekerjasama dengan Rossi, Burgess sendiri diketahui memang tak terlibat lagi di ruang lingkup paddock MotoGP. Pria Australia tersebut memutuskan untuk pensiun sebagai kepala mekanik.
Comments