Muda lapar dan beringas, tiga kata yang cocok menggambarkan penampilan Jorge Martin di musim perdananya di MotoGP. Pembalap Pramac Racing itu mengejutkan banyak pihak di awal musim saat berhasil merebut pole position di GP Doha, dan nyaris memenangkan balapan, meski akhirnya berakhir di podium ketiga.
Namun proses adaptasi Martin di MotoGP tak semudah yang ia bayangkan. Di seri selanjutnya (GP Portimao), Martin terjatuh di sesi latihan bebas, menderita patah tulang yang mengakibatkan ia harus naik meja operasi dan absen selama empat seri balapan. Bahkan dampak cedera tersebut dirasakannya di sepanjang musim ini.
Pasang surut performanya kembali naik di GP Styria. Martin mengunci kemenangan perdananya di kelas MotoGP, sekaligus membawa kemenangan perdana untuk Pramac Racing di MotoGP. Atas dasar itu, Martin mengakui bahwa musim ini menjadi musim yang terburuk sekaligus yang terbaik yang pernah ia rasakan selama menjadi pembalap profesional.
"Yah, itu adalah musim yang sangat bagus, musim yang sangat panjang bagi saya, dengan banyak pasang surut," kata Martin ketika dimintai oleh Motorsport untuk menganalisis musim debutnya di MotoGP.
"Saya pikir itu adalah musim terbaik dan terburuk pada saat yang sama. Dengan cedera itu, sepertinya itu akan menjadi yang terburuk dalam karir saya, tetapi akhirnya itu (juga) yang terbaik, jadi saya mengalami waktu yang sangat buruk dan kemudian saya kembali dengan kemenangan, podium, pole position, selalu memperebutkan posisi lima besar saat balapan selesai.” ungkapnya.
"Saya pikir kami kuat, kami telah melakukan pekerjaan dengan baik dan kami siap untuk musim depan," jelas pembalap Spanyol itu.
Rekan setim Johann Zarco itu mengakui proses adaptasinya cukup baik. Ada beberapa aspek yang masih sulit dipelajari oleh Martin, terutama soal pengelolaan ban Michelin, yang diakuinya menjadi salah satu titik terlemahnya saat ini.
"Proses pembelajaran sudah berjalan dengan sangat baik,” komentarnya. "Saya pikir saya masih (harus) banyak belajar. Di setiap balapan saya mencoba memahami hal-hal baru. Saya juga telah meningkatkan metode bagaimana saya berbicara dengan tim," jelas pembalap Pramac Racing itu.
"Setiap akhir pekan saya lebih baik mempelajari pemetaan [mesin], area pengereman, dengan tenaga, Saya banyak berkembang dalam apa yang saya inginkan," jelasnya.
“Saya pikir hal tersulit tahun ini adalah memahami ban, karena saya masih kesulitan mengaturnya. Saya mencoba memulai balapan terakhir sedikit lebih lambat, tetapi saya masih tidak membuat ban bekerja dengan baik. Jadi kami harus memahami ini dan melihat bagaimana kami bisa meningkatkan. untuk tahun depan,” tambahnya.
Jorge Martin sukses memenangkan gelar rookie of the year pada musim ini, setelah finis d urutan ke-9 dengan perolehan total 111 poin. Saat ini, Martin tengah melakukan pemulihan pasca operasi akibat cedera di GP Portimao Mei lalu. Penampilan impresifnya bersama Pramac Racing disoroti dan Martin digadang-gadang akan dipromosikan ke tim pabrikan Ducati, menggantikan Jack Miller.
Comments