top of page

Lin Jarvis: "Maverick Lebih Pintar Mengkritik, Ketimbang Memperbaiki Performa"

Diperbarui: 11 Sep 2021


Direktur tim Monster Energy Yamaha Lin Jarvis mengomentari mantan pembalap mereka, Maverick Vinales yang kini resmi hijrah ke Aprilia.


Dilansir dari laman Speedweek, Pria asal Inggris tersebut mengkritik Vinales yang dinilai terlalu banyak mengritik tim ketimbang memperbaiki performanya di lintasan. Pernyataan ini dinilai sebagai serangan balik setelah sebelumnya pihak Vinales menyebutkan bahwa YZR-M1 hanya mampu kompetitif sebanyak 4 kali dalam satu musim.


"Jelas, Anda ingin pembalap yang cerdas yang (sebisa mungkin) menghindari (mengeluarkan) pernyataan negatif. Karena Anda tidak akan lebih baik dan Anda tidak akan meningkatkan kinerja Anda jika Anda hanya mengkritik tim, atasan, dan mekanik Anda. Ini fakta. Anda diperbolehkan mengungkapkan pendapat Anda dalam rapat tertutup. Tetapi Anda tidak boleh melakukannya di depan umum," tegas Jarvis kepada Speedweek.


"Semua pembalap pasti khawatir tentang kesalahan mereka sendiri. Instrospeksi diri bukanlah keahlian Maverick. Dia lebih suka mengganti chief engineer tiga kali dan nomor satu kali. Pabrikan dan tim Yamaha benar-benar bertekad untuk sukses bersama Maverick. Kami bersama selama lima tahun dan kami telah berinvestasi sangat besar untuknya," kata Jarvis.


Lebih lanjut Jarvis menegaskan bahwa selama Maverick Vinales masih menjadi pembalap Yamaha, pabrikan Garputala selalu berupaya untuk memberikan service terbaik untuk para pembalap-pembalapnya. Namun ia menyayangkan terkadang sebuah tim tertimpa masa-masa sulit yang membuat mereka menorehkan hasil negatif di lintasan.



“Kami (Yamaha dan Vinales) memiliki keinginan besar untuk mencapai hasil yang diinginkan bersama. Apakah kita membuat kesalahan? Tentu saja, kami akan memperbaikinya. Apakah kita selalu berhasil mengeluarkan motor terbaik di lintasan? Mungkin tidak. Tapi itulah hidup. Enam pabrikan berpartisipasi di kejuaraan ini. Hanya satu yang bisa menang, ”kata Jarvis juga.


Bos tim Yamaha mengakhiri dengan mengingat beberapa fakta mencengangkan: “Pada tahun 2021, Maverick menyelesaikan balapan yang bagus di Catalunya di posisi ke-5 dan menempati posisi pertama dalam tes pada hari Senin. Lima hari kemudian dia menyampaikan di Jerman bahwa ia mengalami akhir pekan yang buruk dan kemudian memutuskan untuk pergi dari Yamaha." terang Direktur tim pabrikan Yamaha tersebut.


Lalu Jarvis menambahkan "Tujuh hari setelah bencana di GP Sachsenring, dia kembali mendominasi semua sesi latihan di Assen dan finis kedua dalam balapan. Itu sangat tidak biasa," ungkapnya.


"Sebagai pemimpin tim, Anda harus menghormati permintaan sang pembalap. Dia (Vinales) tidak pernah menjalani musim di mana dia konsisten dari awal hingga akhir.. Oleh karena itu, Maverick (saat bersama Yamaha) tidak pernah bisa memenangkan gelar juara dunia bahkan di tahun 2020 saat Marc Marquez absen," tutupnya.




4 Comments


Guest
Sep 08, 2021

Inilah kenapa kita gak pernah nemu duel Top Gun vs Baby Alien. Padahal di Yamaha dari 2017. Duel nya baru kemarin di Australia 2019. Beda sama Quartararo meskin baru naik 2019, sudah duel beberapa kali dengan Marc. Oh iya satu lagi dari dulu Top Gun start nya jelek banget :D

Like
Guest
Sep 08, 2021
Replying to

Hmmm

Like

Guest
Sep 07, 2021

Disuruh ke psikolog gamau

Like

Guest
Sep 07, 2021

Cocotnya besar

Like
bottom of page