Managing Director Yamaha Motor Racing Lin Jarvis baru-baru ini mengungkapkan kepada Motorsport bahwa dirinya merasa jenuh dengan pekerjaannya saat ini.
Pria asal Inggris tersebut merupakan bos tim pabrikan Yamaha saat ini. Ia juga sukses menangani pembalap-pembalap sekaliber Valentino Rossi, memenangkan empat gelar bersama The Doctor (2004, 2005, 2008 dan 2009) dan Jorge Lorenzo menjadi juara dunia tiga kali (2010, 2012, 2015) saat bekerja dengannya.
Yang terbaru, prestasi gemilang Fabio Quartararo pada tahun ini mematahkan puasa gelar Yamaha sejak tahun 2015.
Jarvis merasa dirinya saat ini tidak lagi menikmati pekerjaan yang ia lakukan. Terlebih-lebih lagi, masalah pandemi Covid-19 serta masalah-masalah lainnya yang terjadi di kubu Yamaha.
"Saya lelah. COVID menambahkan jumlah pekerjaan ekstra yang brutal. Ditambah lagi, itu menghilangkan sebagian kesenangan di pekerjaan kami," akui pria asal Inggris tersebut.
"Kami tidak bisa pergi ke restoran, kami sangat dibatasi, kami tidak bisa membawa tamu. Masalah klep Itu juga sangat berat, dan tahun ini kami harus berurusan dengan kasus Maverick,” kata Jarvis kepada Motorsport.com.
Saat ini, delapan gelar berhasil dikoleksi oleh Yamaha selama Jarvis bergabung dengan pabrikan garputala tersebut dalam kurun 20 tahun terakhir. Usianya juga sudah menginjak 64 tahun.
"Gelar Fabio telah membuat semua kerja keras kami sepadan. Saya masih termotivasi dengan apa yang saya lakukan, tetapi hasilnya sangat penting. Saya berusia 64 tahun, dan saya pikir saya memiliki tiga atau empat tahun lagi untuk bekerja," ungkapnya.
"Tujuan saya adalah meraih gelar ke-10. Saya ingin memenangkan dua gelar lagi dan kemudian pensiun,” pungkas Jarvis.
Commentaires