top of page

Magnussen: Comeback dengan Haas Seperti Sebuah Rollercoaster


Foto: Haas F1 Media

Kabar mengejutkan ketika Magnussen kembali lagi ke F1 ketika Ia harus menggantikan Nikita Mazepin yang alami konflik di Haas karena permasalahan penyerangan Rusia ke Ukraina. Pria asal Denmark tersebut diumumkan akan mengisi kursi Haas pada malam hari kedua tes pra-musim. Karena permasalahan logistik, Haas melewatkan hari pembuka sesi tes pra-musim di Bahrain. Beruntungnya mereka mendapatkan kelonggaran dari FIA setelah sebagian besar tim setuju untuk memberikan Haas waktu lebih untuk tes di Bahrain.


Dengan begitu, Magnussen yang baru datang hanya memiliki 1 hari total waktu tes sebelum masuk ke Race Week pertama musim ini. Namun meskipun hanya miliki 1 hari untuk ‘kenalan’ dengan VF-22, Magnussen mampu memberikan hasil memuaskan untuk Haas dengan berakhir di Q3 pada posisi 7, itupun Ia tak mampu melanjutkan Q3 karena terdapat isu hidrolik pada mobilnya di Q2.


“Rasanya benar-benar seperti rollercoaster ketika Saya ditelpon oleh Gunther, benar-benar terkejut, kemudian Saya mencoba untuk mewujudkannya,” ucap Magnussen pada Sky Sport F1. “Ada beberapa kendala yang Saya hadapi dan hal itu sudah membuat Saya sedikit gugup.”

“Kemudian ketika sampai di Bahrain, pertama kalinya membawa mobil ini, Saya mengalami sakit leher dan berharap mobilnya bagus namun bahkan Saya sendiri belum banyak tahu tentang mobilnya pada sesi tes dan alami isu pada kualifikasi, dan tidak berfikir apakah Saya akan sampai ke Q3–benar-benar Rollercoaster,” jelas Magnussen.

“Saya sangat merasa beruntung untuk bisa berada di situasi ini bahwa Saya ada di dalam mobil yang bagus di F1, sangat menyenangkan. Memulai balapan di P7, jika anda bisa, maka anda harus mendapatkan poin. Satu hal yang Saya khawatirkan ialah daya tahan mobil, menurut Saya, namun semoga kami bisa melewatinya.”


Magnussen sendiri mengatakan bahwa Gunther Steiner, principal tim Haas tidak menjanjikan potensi yang kuat di musim 2022.


“Ia tidak menjanjikan apapun–yang sebenarnya mudah dilakukan untuknya. Mereka punya perasaan yang baik terhadap apa yang mereka mampu lakukan untuk mobilnya, namun setelah Barcelona, benar-benar tidak ada yang bisa dibanggakan.”

“Kami telah membicarakannya tentang hal itu dan Ia bilang bahwa mereka pikir mereka punya mobil yang lumayan namun Ia tidak menjanjikan apapun, jadi gila saja rasanya,” tuntas Magnussen.


ADH-GPRI F1

Sumber: Motorsport.com


Comments


bottom of page