Mario Suryo Aji menjadi satu-satunya wakil Indonesia di Grand Prix MotoGP kelas Moto3 musim depan. Honda Team Asia menduetkan Mario dengan pembalap asal Jepang, Taiyo Furusato.
Sebelumya Mario Suryo Aji telah mencicipi persaingan kelas Moto3 lewat jatah wildcard di GP Emilia-Romagna dan GP Algarve. Sayangnya kondisi trek yang setengah basah dan kering, membuat Aji hanya mampu mengakhiri balapan di posisi ke-21. Untuk seri Algarve, Aji sendiri tak mengikuti balapan karena mengalami cedera setelah berlatih motocross.
Kini pembalap asal Magetan, Jawa Tengah tersebut tengah merajut harapan-harapan penggemar balap motor di Indonesia. Jelas menjadi satu-satunya wakil merah putih di pentas dunia, Aji kian disorot. Apalagi di kompetisi sebelumnya (CEV Moto3 dan Red Bull Rookies Cup) penampilan Aji cukup menjanjikan.
Ia nyaris mendapatkan podium di seri Jerez saat balapan di kompetisi Red Bull Rookies Cup, sebelum akhirnya bersenggolan dengan rivalnya David Munoz.
Hal yang sangat jarang dilihat dari pembalap Indonesia lainnya, yang berkarir di Eropa. Berkaca dari beberapa tahun terakhir, tak dapat dipungkiri Indonesia belum memiliki pembalap yang benar-benar mampu dinilai sebagai prospek cerah untuk bisa berlaga di kelas MotoGP.
Namun kehadiran Mario Aji, apalagi lewat statistiknya di dua kompetisi junior di Eropa, yang diselenggarakan oleh Dorna Sports, performa Aji benar-benar menjanjikan.
Ketika ditanya oleh Motorsport bagaimana perasaannya setelah diberi kesempatan untuk membalap di Moto3 secara reguler ?
“Saya cukup bersemangat untuk musim pertama saya di Moto3. Ini adalah salah satu impian saya yang menjadi kenyataan, jadi saya tidak sabar untuk memulai. Saya memiliki pengalaman satu balapan [di Misano], tetapi semua pembalap sangat cepat, jadi saya pikir saya perlu beradaptasi lebih cepat dari awal,"
"Sayang sekali debut saya dalam kondisi campuran, yang membuat saya sangat sulit untuk beradaptasi. Tapi untuk masa depan saya pikir saya perlu belajar beradaptasi dengan cepat dalam situasi apa pun," ungkapnya.
"Setelah tiga musim di CEV Moto3, saya merasa siap untuk melangkah ke Moto3, saya tahu semua trek Eropa dan motornya sangat mirip. Ini akan sulit, tapi saya optimis bisa berada di sana," jelas pembalap binaan Astra Honda tersebut.
Berkompetisi di Moto3 mengartikan bahwa awal dari sebuah perjalanan menuju kelas MotoGP. Mengingat Indonesia belum pernah menurunkan wakilnya di kelas para raja, Aji bertekad mewujudkan hal tersebut dalam beberapa tahun kedepan.
"(Debut di MotoGP) Itu adalah salah satu target saya, berada di sana di MotoGP, mungkin dalam waktu sekitar lima tahun. Jika saya berpikir terlalu banyak (tentang menjadi orang Indonesia pertama di MotoGP), itu (menimbulkan) banyak tekanan, tapi saya (menjalani) balapan terutama untuk diri saya sendiri dan untuk orang lain, tim," akui Mario Suryo Aji.
"Balap motor sangat populer di Indonesia dan saya mendapat banyak dukungan dari para penggemar. Saya sangat menghargainya dan saya pikir ini bisa memotivasi saya lebih banyak lagi," harapnya.
Selalu berharap yg terbaik buat para pembalap Indonesia. Pembalap Indonesia mesti harus selalu ada yg eksis/tampil di segala ajang balap mau event kelas asia, eropa, dan dunia. Jgn sampe ada gap yg lama lg ke generasi berikutnya. Karna pasti para pembalap muda bakal ada yg melihat dan terinspirasi oleh mereka yg sudah lebih dulu membalap. Semangat terus pembalap Indonesia. ✊