top of page

Masalah Fisik Ganggu Performa Morbidelli di Balapan COTA


Dua balapan beruntun semenjak dipromosikan sebagai pembalap pabrikan berjalan kurang mulus untuk Franco Morbidelli. Rekan Fabio Quartararo itu masih belum menunjukkan performa impresifnya di lintasan.


Pasca kembali dari operasi cedera lutut, Morbidelli melakukan comeback sensasionalnya bersama tim pabrikan Yamaha di Misano. Dalam balapan tersebut, ia hanya mampu finis di posisi ke-18, terpaut 36 detik dari pembalap tercepat.


Menjalani balapan di COTA, tren negatif belum mau beranjak dari sang pembalap dan ia finis di urutan ke-18 (posisi terakhir), terpaut 50 detik dari Marc Marquez sebagai pemenang balapan.


Usut punya usut, ternyata kondisi fisik yang belum optimal, serta trek COTA yang bergelombang dan menuntut fisik menjadi masalah utama sang pembalap di balapan.


“Balapannya sangat, sangat sulit,” Morbidelli mengakuinya, dilansir dari laman Crashnet.


“Saya tidak dalam kondisi optimal di balapan karena trek ini sangat menuntut fisik dan saya masih dalam pemulihan. Menjalani 20 lap di sini dengan kondisi fisik seperti ini sangat sulit. Pada titik tertentu saya hanya mencoba untuk bertahan hingga akhir balapan," tutup pembalap Yamaha tersebut.


"Pada awal balapan, ketika stamina yang saya miliki masih bagus, saya ingin sedikit mendorong dan membuat beberapa kilometer lagi untuk belajar dan beradaptasi lebih banyak dengan motor. Kami mendapat beberapa informasi menarik yang dapat kami analisis, dan kami dapat melakukan sesuatu. dengan itu untuk Misano di balapan selanjutnya," ungkap pembalap asal Italia tersebut.



Lebih lanjut Morbidelli menjadikan sisa-sisa balapan tahun ini untuk beradaptasi dengan mesin YZR-M1 terbaru di grid. Seperti yang kita ketahui, saat masih membela tim satelit Petronas Yamaha SRT, Morbidelli merupakan satu-satunya Pembalap Yamaha yang mendapatkan jatah mesin YZR-M1 versi lawas.


Selain itu, hasil buruk dalam dua balapan terakhir akan digunakan sebagai momen untuk mengumpulkan data-data penting guna menghadapi kompetisi tahun depan. Dengan kata lain, dua balapan selanjutnya akan seperti tes pra-musim untuk sang pembalap.


“Seri selanjutnya akan dilangsungkan dalam tiga Minggu kedepan, jadi saya akan memiliki lebih banyak waktu untuk (melakukan) pemulihan dan bersiap untuk balapan nanti. Ini positif, dan secara keseluruhan ini adalah akhir pekan yang positif. Kami lebih memahami motor dan arah mana yang harus diambil," ungkapnya.


"Tentu saja, hasilnya tidak seperti yang kami inginkan, tetapi ini seperti pramusim bagi kami. Kami harus melihatnya dengan cara ini. Kami sedang mengumpulkan data menarik untuk balapan berikutnya." Tutupnya.


Sementara itu, rekan setimnya Fabio Quartararo tinggal selangkah lagi menggapai gelar juara dunia MotoGP 2021, unggul 52 poin dari Francesco Bagnaia sebagai penantangnya di posisi kedua daftar klasemen sementara.

ความคิดเห็น


bottom of page