Mike Leitner yang sebelumnya menjabat sebagai manajer tim KTM akan segera naik jabatan menjadi penasihat KTM. Posisi Leitner akan digantikan oleh Francesco Guidotti dari Pramac Ducati.
Masa tugas Leitner sebagai manajer tim telah usai, terhitung sejak seri GP Valencia berakhir. Di akhir tugasnya sebagai manajer tim, pria asal Austria tersebut menyoroti performa pembalap-pembalap KTM di musim 2021.
Banyak yang berpendapat KTM mengalami musim yang gagal (jika dibandingkan dengan musim 2021, KTM mampu menembus top 3 dalam klasemen akhir tim). Di kejuaraan 2021, KTM mengakhiri musim di peringkat keenam, dan mengumpulkan 245 poin. Pabrikan Austria tersebut bahkan berada di bawah Suzuki dan Pramac Ducati yang masing-masing menempati posisi ke-3 dan ke-4.
Namun Leitner tak sepenuhnya setuju. Menurut mantan crew chief Dani Pedrosa itu, rapor KTM di musim 2021 tak sepenuhnya gagal. Apalagi Miguel Oliveira dan Brad Binder menorehkan dua kemenangan dan dua podium.
"Kami memulai musim (2021) tidak seperti yang kami inginkan, tetapi setelah beberapa balapan kami menemukan cara yang cukup baik untuk memperbaikinya dan dari Mugello sangat kompetitif: Miguel [Oliveira] menang di Barcelona, posisi kedua di Sachsenring dan Mugello. Brad [ Binder] juga memberikan hasil yang baik saat itu," kata Leitner, dilansir dari laman Crashnet.
"Bagi kami juga merupakan perubahan besar setelah kehilangan konsesi, itu memaksa Anda mengembangkan motor dengan cara berbeda dari sebelumnya. Terutama juga dari perusahaan, cara Anda mendapatkan suku cadang baru dan semua hal ini," ungkapnya.
“Kami belajar banyak tentang itu dan targetnya jelas, kami ingin melakukan yang lebih baik pada 2022," jelasnya.
Selisih kecil sepersekian detik sangat berpengaruh di kelas MotoGP. Leitner menggambarkan hal ini bagian dari persaingan yang begitu kompetitif saat ini. Maka ia menegaskan bahwa KTM akan mempersiapkan perubahan ekstra di musim depan. "Kelasnya sangat kompetitif, bukan karena Anda memiliki motor dengan satu poin buruk,” kata Leitner. “Semuanya sangat seimbang dan 0,15 detik membawa Anda ke area yang sama sekali berbeda. Hanya untuk menyatukan semua poin agar sejajar dengan pembalap dan tim lainnya, dan itu tidak selalu mudah," akuinya. “Kami meraih dua kemenangan, maksud saya ini bukan musim yang buruk dan Brad [finis] keenam di kejuaraan. Saya pikir kami akan mengambil hal paling positif, belajar dari musim ini dan mengambil langkah maju di musim berikutnya," terang pria berusia 59 tahun itu. “Saya pikir kami telah membuat analisis yang cukup bagus tentang di mana titik lemah dan kuat kami dan targetnya jelas, pertahankan yang kuat dan kerjakan yang lemah. Tapi itu tidak akan menjadi evolusi motor yang sama sekali baru [pada 2022] , kami akan mengerjakan aspek yang sama; aerodinamis, mesin, sasis," tutupnya.
Comments