Polemik kontroversi ban Michelin di Mandalika masih belum usai. Setelah mendapatkan keluhan dari pembalap Honda, pihak Michelin menuding balik bahwa Honda lah yang tak mampu beradaptasi dengan ban casing khusus dari Michelin.
Statement tersebut dilontarkan langsung oleh bos Michelin Piero Taramasso. Alberto Puig selaku manajer tim Repsol Honda tak tinggal diam. Pria asal Spanyol itu membalas pernyataan Michelin dengan komentar yang tak kalah pedasnya.
“Dalam Track Report terakhir saya, saya hanya mengatakan bahwa kami seharusnya menganalisis situasi dengan Michelin, itu saja,” kata Alberto Puig, dilansir dari Autosport.
“Agak aneh ketika dia (Taramasso)mengatakan, bahwa Honda tidak tahu bagaimana beradaptasi. Honda telah beradaptasi dengan banyak perubahan teknis, termasuk regulasi, ban, dan hal teknis lainnya,” ucapnya.
Menurut Puig, Michelin tak mau disalah-salahkan terkait bannya. Bahkan Puig menilai Taramasso tak memahami dengan pasti bagaimana ban bekerja ketika sedang berada di lintasan.
“Pak Taramasso sepertinya memiliki mentalitas dimana setiap kali seseorang berbicara langsung tentang bannya dia menjadi hipersensitif. Dia tidak mengakui kesalahan di pihaknya dan ini, dari sudut pandang saya, (ban Michelin) salah dan terlalu radikal. Kita semua dapat membuat kesalahan, bahkan dia,” kata Puig.
“Saya membalap selama bertahun-tahun dan di tahun 90-an saya juga melakukan beberapa balapan yang bagus, antara lain dengan ban Michelin. Jadi saya tahu apa yang dirasakan pembalap dan jenis karet apa yang dibutuhkan,” tambahnya.
“Faktanya, Anda hanya bisa memahami ban balap jika Anda telah balapan. Jika Anda berada di kantor atau di depan komputer Anda hanya memahami beberapa hal, teori, tetapi Anda tidak tahu kenyataan di lintasan,” tutup Puig.
Bener juga kata pak de puig, kantor vs lapangan..
Wadududu. Bisa ga panjang umur nih michelin di motogp, kalo perseteruan dgn honda berlarut-larut.😅