Usianya baru menginjak 17 tahun, masih membalap di kelas Moto2 bersama KTM Ajo, namun penampilannya di pentas MotoGP sangat dinanti-nanti oleh banyak orang.
Pedro Acosta sukses meraih gelar juara dunia Moto3 di musim debutnya. Mencuri perhatian di awal musim setelah sukses memenangi 4 balapan awal berturut-turut, banyak yang merefleksikan Acosta layaknya permata.
Mengetahui hal tersebut, pembalap muda binaan KTM itu memilih tetap membumi, tak ingin terlena akan segudang pujian.
“Saya bukan seorang permata, saya sama seperti pembalap lain . Saya senang karena mereka mempercayai saya ketika saya tidak punya apa-apa dan sekarang kami memiliki langkah yang bagus, dengan dua tahun di Moto2, mari kita lihat apakah kami dapat terus seperti ini di masa depan,” ungkap Acosta.
Dijagokan sebagai peraih gelar juara dunia Moto2 tahun ini, Acosta mengakui bahwa sedikit banyak ia masih memerlukan beberapa hal mempelajari motor Moto2.
Selain karena persaingan yang akan segera ia cicipi, Acosta mengatakan postur tubuhnya terlalu kecil mengendarai motor Moto2 yang berkapasitas 600cc itu.
“Saya harus terus maju dan membiasakan diri dengan motor. Untuk berkembang seperti yang saya lakukan tahun lalu, saya masih harus tumbuh sedikit lagi, postur tubuh saya seperi anak-anak,” jelasnya.
“Untuk saat ini saya akan membalap di Moto2 selama dua tahun . Saya berharap bisa naik dengan tenang dan belajar dengan baik sebelum promosi ke MotoGP,” tutupnya.
Comments