Helmut Marko dan Christian Horner memiliki hubungan serta tempat yang istimewa di Red Bull Racing. Keduanya telah ada di Red Bull Racing sebelum tim tersebut jaya. Namun setelah kepergian Dietrich Mateschitz sebagai pemilik Red Bull, hubungan antara Marko dan Horner belum lama ini dikabarkan memburuk.
Helmut Marko dikenal sebagai orang yang sangat blak-blakan bila ia berpendapat. Dan tidak sedikitnya justru mengundang kontroversi. Seperti misalnya komentar xenophobia-nya terhadap Sergio Perez. Kita tahu bahwa kejadian seperti itu bukan pertama kalinya dilakukan Marko. Hal Ini bisa disebabkan karena posisi dan keberadaan Marko di Red Bull hampir tidak bisa diganggu di dalam organisasi Red Bull. Dan setelah kepergian Mateschitz, keberadaan Marko sebagai tangan kanan Mateschitz di tim menjadi sedikit tidak krusial.
Menurut sumber, dengan kini peta kekuasaan Red Bull GmbH yang berubah, media asal Brasil Globo melaporkan bahwa Horner kini sedang mencari cara untuk mengeluarkan Marko dari Red Bull Racing. Media Globo kemudian melaporkan adanya gerakan politik yang terjadi di Red Bull, karena tim tersebut mulai ‘kacau’ sejak kematian Mateschitz. Belum lama setelah komentar Marko mengenai Perez, Horner membuat pengakuan bahwa sebenarnya, Helmut Marko bukanlah pegawai Red Bull Racing, dengan begitu dirinya tidak berada di bawah yurisdiksinya, atau secara halus, tidak memiliki jabatan ‘resmi’ di Red Bull Racing.
“Kontraknya adalah dengan Red Bull GmbH,” ucapnya pada media pasca GP Singapura. “Ia bukanlah pegawai (kami), ia bukan digaji oleh Red Bull Racing.”
“Dengan menjadi direktur bukan berarti anda secara otomatis seorang pegawai (Red Bull Racing), seperti yang kita lihat pada perusahaan lain jika anda melihat siapa direkturnya, jadi laporannya dan strukturnya (Marko) adalah dengan Red Bull GmbH, jadi hal tersebut tidak tercatat pada buku kami,” tuntas Horner.
adhitya_ci – GPRI F1
Sumber: Planet F1
Comments