Adanya budget cap, atau batas penggunaan dana di Formula satu, membuat pengembangan mobil untuk tiap tim kini lebih seimbang. Tak akan ada tim kaya yang akan terus menambahkan upgrade tiap balapan. Namun meski begitu, beberapa tim tetap sedikit kesulitan untuk bersaing dengan tim yang lebih besar, entah itu karena tak adanya dana atau tak ada ilmu caranya.
Hingga selesainya GP Prancis, hanya Haas satu-satunya tim yang sama sekali belum menambahkan upgrade ke mobilnya, VF-22. Walau begitu, mampunya Haas meraih poin bila dilihat dengan melawan tim yang telah menambahkan upgrade, bisa dibilang bahwa VF-22 memang mobil yang bagus, ditambah Haas juga memiliki pembalap yang lumayan cepat.
Pada GP Hongaria lah akhirnya, Haas memutuskan untuk menambahkan upgrade ke mobilnya setelah beberapa waktu ditunda. Tim asal Amerika tersebut memiliki jatah token penggunaan Wind Tunnel terbanyak dibanding tim lain, sebab Haas finis terakhir di musim lalu. Haas akan mencoba sekaligus banyak beberapa upgrade, tidak sedikit-sedikit per balapan layaknya tim lain. Namun, Gunther Steiner, prinsipal tim Haas F1 mengatakan bahwa hanyalah Kevin Magnussen yang akan mendapatkan upgrade di GP Hongaria.
“Pembalap yang berada lebih tinggi di klasemen kejuaraan akan mendapat upgrade lebih dulu,” ucapnya via media Jerman, Bild. Magnussen sendiri lebih unggul dari Mick Schumacher 22 poin.
Schumacher Junior itu harus menunggu dan lebih bersabar. Ini beralasan karena Haas tidak memiliki material yang cukup untuk upgrade 2 mobil sekaligus. Bahkan untuk satu mobilpun, Haas masih kesulitan karena tak cukupnya suku cadang. Schumacher sendiri memang menjadi pengaruh kurangnya suku cadang Haas, karena ia mengalami tabrakan hebat di GP Monako dan GP Saudi Arabia, yang tentunya membutuhkan banyak penggantian suku cadang.
ADH-GPRI F1
Sumber: GP Blog
Comments