top of page

Selain Mesin V4, Apa Saja Yang Berbeda dari Aprilia dengan Yamaha Menurut Vinales?

NV-GPRI


Maverick Vinales menghadapi salah satu tantangan terbesar yang harus dihadapi seorang pembalap, yaitu berganti motor saat musim tengah berjalan. Seperti yang telah diketahui, Vinales resmi menggantikan Lorenzo Savadori mulai GP Aragon hingga akhir musim ini. Sepanjang karirnya di kelas MotoGP sejak 2015 silam, Vinales selalu menggunakan motor dengan mesin konfigurasi inline 4 milik Suzuki dan Yamaha, berbeda dengan mesin berkonfigurasi V4 milik Aprilia.


The Top Gun harus banyak mengubah gaya balapnya untuk menyesuaikan dengan karakter Aprilia RS-GP. Sebelum itu kita pahami dulu perbedaan karakter Aprilia RS-GP dengan Yamaha YZR-M1.


V4 vs Inline

Yamaha menggunakan konfigurasi mesin inline 4 sedangkan Aprilia menggunakan V4. Mesin inline 4 milik Yamaha memiliki torsi atau tarikan awal yang lebih besar ketimbang V4, namun bicara soal top speed, tentunya motor V4 unggul jauh dibandingkan dengan inline 4.

Karakter dan bentuk mesin inline 4 membuat motor lebih stabil saat melibas tikungan panjang sehingga mereka lebih cepat ketimbang motor Aprilia karena punya center of gravity yang lebih baik.




Sasis

Motor Aprilia memiliki jarak antar roda yang lebih panjang ketimbang Yamaha. Panjang sasis yang dimiliki Aprilia membuat motor lebih stabil saat melakukan pengereman, namun kelemahannya adalah saat berganti arah. Karakter sirkuit yang kecil dan berkelok-kelok akan menyulitkan Aprilia karena handling dari motor tidak selincah motor Yamaha. Namun sasis yang panjang tersebut membantu Aprilia untuk melibas tikungan panjang, membuat motor Aprilia sebagai motor V4 terbaik di tikungan panjang seperti tikungan terakhir Sirkuit Aragon.




Apa yang harus diubah Vinales dari segi gaya balap?

Menurut Vinales sendiri, ia harus mengubah cara ia mengerem. Jika di Yamaha ia akan mengerem lebih dulu agar bisa melibas tikungan dengan kecepatan yang lebih tinggi, dengan Aprilia, ia harus mengerem lebih lambat 'late braking' sebelum menikung agar tidak kehilangan waktu di tikungan karena kecepatan Aprilia di tikungan patah (seperti tikungan pertama Aragon) tidak secepat Yamaha. Dengan karakter tersebut, otomatis racing line antara kedua motor tersebut berbeda.


Posisi balap Vinales juga kemungkinan besar akan mencoba menyesuaikan seperti Aleix Espargaro yang saat ini mengembangkan motor Aprilia RS-GP. Aleix memiliki posisi duduk yang lebih ke tengah karena badan Aleix tergolong tinggi, sedangkan Vinales yang lebih pendek selalu 'membuang' badannya saat berada di tikungan.


“Kami tidak membuat rencana khusus dengan Aleix (untuk saling membuntuti di sesi latihan), itu lebih untuk melihat racing line yang dia lakukan dan itu benar-benar berbeda dengan racing line yang biasa saya lakukan."


“Saya masih mengerem terlalu dini, itu adalah masalah utama karena saya terbiasa dengan gaya berkendara yang berbeda tetapi kami semakin dekat. Di Misano saya semakin dekat dan di sini dari hari ke hari dan latihan kami akan semakin dekat.


“Bagi saya bagian yang paling sulit adalah pengereman karena akselerasinya sangat bagus dan saya bisa mengontrol slide dengan baik. Itu bukan masalah tetapi saya harus membiasakan diri dengan area pengereman karena berbeda dengan yang saya kendarai dan membuat perbedaan pada lap time."


“Saya pikir kami akan tiba. Ini tentang melakukan banyak lap dan lebih mempercayai bagian depan lebih (motor)," ujar Maverick kepada Crash.


Adaptasi Vinales sejauh ini cukup baik. Dalam catatan waktu kombinasi, ia berhasil mencatatkan waktu 1 menit 48.755 detik, tertinggal 1.142 detik dari pembalap tercepat di hari pertama, Jack Miller.


Foto: MotoGP, Aprilia





Comments


bottom of page