top of page

Suzuki Disinyalir Cari Pengganti Brivio, Siapa Saja Kandidatnya?


Foto : Suzuki Ecstar

Ketika mantan bos tim Suzuki Davide Brivio mengumumkan kepindahannya ke F1, meninggalkan tim Suzuki 2020, menjadi kejutan besar di lingkungan Paddock MotoGP.


Tetapi, mengingat kemampuan beradaptasi yang ditunjukkan di masa lalu oleh tiap-tiap pabrikan Jepang, hanya sedikit yang memperkirakan bahwa hengkangnya Brivio ke Suzuki akan berdampak besar terhadap pabrikan yang berbasis di Hamamatsu itu.


Namun sepertinya prediksi tersebut sepenuhnya salah. Suzuki terlihat terseok-seok dan Joan Mir yang berstatus juara bertahan gagal mempertahankan gelar, atau bahkan bertarung bersama Quartararo dan Bagnaia untuk perburuan gelar juara dunia tahun ini.


Awal Juli lalu, Mir mengutarakan kekesalannya dengan mengkritik Suzuki atas minimnya progres yang mereka hasilkan di paruh musim pertama.


Meski Mir menampik hal tersebut disebabkan karena Suzuki kehilangan Brivio, Mir berdalih bahwa teknisi Suzuki sudah bekerja keras, namun hasilnya belum cukup mumpuni untuk membuat pabrikan Hamamatsu tersebut bergerak maju di awal musim ini.


Hengkangnya Brivio dari Suzuki, secara de facto Shinichi Sahara yang sebelumnya memimpin proyek pengembangan GSX-RR kini merangkap perannya sebagai manajer tim.


Itu mengartikan bahwa ada tugas tambahan yang sangat berat yang diemban oleh Sahara dalam memimpin proyek pengembangan sekaligus menjadi manajer tim Suzuki Ecstar.




Foto : World SBK

Menurut sumber The Race di Paddock, pria asal Suzuki ini berharap timnya dapat segera menemukan pengganti Davide Brivio di tahun 2022.


"Kepergian Davide bikin kami kewalahan karena saya kini jadi punya pekerjaan lebih. Pasalnya, saya harus mengambil alih seluruh tugasnya. Kami pun akan mempertahankan struktur tim kami yang sekarang sampai akhir musim nanti. Namun, kami mulai berpikir soal perubahan untuk tahun depan," ucap Shinichi Sahara.


Nama yang pertama muncul sebagai calon manajer tim Suzuki diyakini adalah manajer tim Petronas Yamaha SRT Wilco Zeelenberg, dengan keberhasilan pria asal Belanda itu di skuad satelit Yamaha pada musim lalu tidak luput dari perhatian banyak.


Namun, di tengah proses re-branding tim tersebut untuk tahun 2022 di bawah nama RNF Racing, sepertinya Zeelenberg telah membuat pilihan untuk tetap setia bersama tim Malaysia tersebut.


Namun, menurut sumber The Race, nama yang paling menarik terkait dengan kesepakatan itu adalah kepala mekanik pemegang enam kali juara World Superbike Jonathan Rea, Pere Riba.


Mantan pembalap World Supersport ini adalah sosok kunci keberhasilan Rea dan Kawasaki di World SBK. Pere Riba disebut-sebut ingin berhasrat meninggalkan World SBK, untuk pindah ke MotoGP di tahun 2022.


Sosok lainnya yang masuk sebagai kandidat adalah eks Team Principal Ducati Team dan Repsol Honda, Livio Suppo. Lalu ada Pablo Nieto (Manajer Sky Racing VR46) meski tim VR46 sudah deal akan membalap dibawah naungan Ducati. Selain itu, Kevin Schwantz sempat mengajukan diri untuk mengisi posisi tersebut di awal bulan ini, namun Suzuki masih bungkam tak memberikan respon.

1 Comment


Guest
Oct 13, 2021

Parah kalau pilih kevin si

Like
bottom of page