top of page

Valentino Rossi: "YZR-M1 Alami Kemunduran Sejak Pakai ECU Magneti Mareli"


Foto : Petronas SRT

Juara dunia MotoGP Fabio Quartararo juga merupakan gelar juara dunia pertama yang diraih oleh Yamaha sejak aturan penyeragaman Electronic Control Unit (ECU) tunggal di tahun 2016, dengan Magneti Mareli sebagai pemasok tunggal ECU di kelas MotoGP.


Artinya butuh waktu lima tahun untuk pabrikan sekaliber Yamaha untuk meraih gelar juara dunia, menggunakan ECU milik Magneti Mareli. Berbanding terbalik saat tiap pabrikan dibebaskan menggunakan ECU mereka sendiri, Yamaha tampil fantastis dan merupakan salah satu tim langganan juara dunia.



ECU Magneti Mareli

Valentino Rossi selaku pembalap senior tim Garputala mengakui YZR-M1 mengalami perubahan besar saat aturan penyeragaman perangkat ECU diterapkan.


Contohnya saat satu tahun sebelum aturan diberlakukan. Dua pembalap Yamaha (Jorge Lorenzo dan Rossi) saling berjibaku memperebutkan gelar juara dunia MotoGP tahun 2015. Tetapi saat aturan penyeragaman ECU diterapkan, pabrikan itu kemudian mengalami puasa gelar terlama (lima musim) sejak Rossi tiba di Yamaha, pada tahun 2004.




ECU Milik Yamaha ( sumber Foto tertera )

"Motor kami fantastis selama kami menggunakan elektronik Yamaha,” kata Rossi, dilansir dari laman Crashnet.


Pembalap Italia, yang saat ini menghabiskan sisa musim MotoGP terakhirnya di tim satelit Petronas, menjelaskan bahwa Yamaha menderita karena tidak langkah Ducati dan Honda yang memburu staf Magneti Marelli sejak awal.


Sebaliknya, pabrikan Jepang tersebut mengandalkan insinyur elektroniknya sendiri, yang berasal dari Jepang untuk memahami cara memaksimalkan kinerja dari sistem baru.




Foto : Petronas Yamaha SRT

"M1 adalah proyek yang serba Jepang. Semua insinyur harus berasal dari Jepang. Bagi saya, kami selalu memiliki banyak masalah untuk menggunakan Magneti-Marelli [standar] secara maksimal. Motor membuat perubahan besar ketika kami mengubah ini," kata Rossi.


"Semua pabrikan lain memilih jalan yang berbeda, lebih seperti di Formula 1. Mereka membuka diri dan mengambil banyak insinyur (Magneti Marelli) dari Italia,” ungkap The Doctor.


“Tetapi pada akhirnya, di Yamaha, orang-orangnya kurang lebih sama. Dari sudut pandang ini, sulit untuk diatur. Terutama ketika kami berada dalam kondisi campuran [kering/basah] ini, kami kehilangan banyak waktu," tutup pembalap Petronas Yamaha SRT itu.



コメント


bottom of page