Jika Spanyol punya Kejuaraan FIM CEV untuk menggali rider-rider muda, Italia juga tak kalah hebatnya. Semua penggemar MotoGP pasti sepakat bahwa VR46 Academy merupakan sekolah balap terbaik saat ini.
Cikal bakal berdirinya akademi balap milik Rossi ini menarik untuk disimak. Saat itu, Rossi dan mendiang sahabatnya Marco Simoncelli gerah melihat rider-rider muda Italia tak mampu berkembang di kelas MotoGP.
Rossi menganggap Simoncelli sebagai pembalap yang mampu berlatih dengannya di level yang sama. The Doctor juga meyakinkan Simoncelli untuk bermain di kejuaraan MotoGP.
“Saya balapan di kejuaraan Superstock, dan ingin mencapai kelas Superbike, tetapi Vale yang mengatakan kepada saya bahwa saya perlu balapan di kejuaraan yang lebih baik dan ia percaya bahwa saya bisa melakukannya dengan baik di MotoGP," ungkap Simoncelli dilansir dari Motorsport Magazine.
Nah, ketika Supersic membuat debutnya di MotoGP di musim 2010, Rossi sangat senang atas progres yang dibuat oleh sahabatnya tersebut. Keduanya kerap berlatih bersama baik di dalam maupun di luar lintasan. Namun kegembiraan tersebut hanya bertahan selama dua musim. Simoncelli mengalami kecelakaan tragis di GP Malaysia 2011 hingga merenggut nyawanya.
Setelah kehilangan Simoncelli, Rossi mengajak Franco Morbidelli untuk berlatih bersama. Kedatangan Morbidelli menjadi titik awal pembentukan struktur manajemen VR46 Academy secara resmi.
Ayah Franco, Luigi sangat bersemangat ketika melihat bakat sang anak. Luigi memindahkan Franco dari Roma ke Tavullia untuk belajar di kaki sang master, memulai karir dengan memimpin kejuaraan minibike Italia hingga promosi ke kelas 125cc. Namun Keluarga Franco kehabisan uang, dan memilih pasrah bahwa kelas Superstock merupakan hal yang paling realistis untuk dicapai, ketimbang masuk ke kompetisi MotoGP dengan mengeluarkan biaya yang sangat besar.
Alih-alih menuju ke kejuaraan Superbike, setelah mengukir karir yang mengesankan di kelas Superstock 600cc selama 3 tahun. Rossi membantu mewujudkan mimpi Morbidelli dengan turut andil dalam proses debut sang pembalap di kelas Moto2 sebagai pembalap wildcard di GP Misano 2013, sekaligus menghantarkan dirinya sebagai murid pertama di akademi.
Saat itu VR46 belum membentuk struktur manajemen, hanya sekelompok pemuda yang bermain-main dan berusaha untuk lebih cepat di atas motor. Hingga akhirnya Rossi memutuskan bahwa jika dia ingin membentuk akademi yang hebat, maka ia harus menyusun strategi perencanaan secara matang, dengan bantuan tenaga profesional lainnya.
Rossi mengajak Alberto Tebaldi, juga Uccio dalam struktural manajemen VR46 Academy, hingga secara resmi diluncurkan pada awal tahun 2014.
"Valentino memutuskan untuk membuat semuanya resmi, membuat kontrak dengan para pebalap yang berlatih dengannya," kata Morbidelli. "Valentino berkata, 'Oke, mari bantu orang-orang ini 100 persen dan berikan semua sumber daya saya kepada mereka'." Ucap Morbidelli, mengutip pernyataan The Doctor kala itu.
Rossi telah berinvestasi dengan dana yang cukup besar di akademi, yang sebagian besar dibiayai oleh bisnis merchandise, lisensi, dan sponsornya, yang menghasilkan sekitar £ 30 juta per tahun. Para pembalap juga ikut berkontribusi dengan membayar sepuluh persen ke akademi dari pendapatan yang mereka terima dalam setahun. Selain itu, mereka juga terlibat dalam menciptakan merchandise milik mereka sendiri, dan dijual melalui merek VR46.
Berkat Akademi ini pula, para pembalap-pembalap muda Italia diorbit secara langsung oleh Rossi ke kelas MotoGP. Meski tak semegah FIM CEV yang merupakan kejuaraan resmi hasil kerjasama Dorna dan federasi balap motor Spanyol, jebolan-jebolan VR46 Academy telah menunjukkan eksistensi yang luar biasa di pentas MotoGP.
Nama-nama besar seperti Francesco Bagnaia, Franco Morbidelli, Hingga Runner-up Moto2 2020 Luca Marini yang kini berada di kelas MotoGP bersama sang guru Valentino Rossi.
“Kuncinya adalah bahwa pebalap terhebat (Rossi) bertekad menciptakan lingkungan yang memungkinkan anak-anak untuk tumbuh,” kata Bagnaia. “Inilah mengapa kami melihat begitu banyak pebalap muda Italia yang hebat saat ini," ucap Bagnaia.
“Valentino memiliki banyak fasilitas di mana kami dapat bekerja untuk menjadi pembalap yang baik, seorang profesional yang baik, dan atlet yang baik. Dia telah membuat fasilitas dan pengetahuannya yang dibagikan untuk kita, ini merupakan tindakan yang sangat mulia." Jelas pembalap Ducati tersebut.
Puncaknya kini, VR46 Academy telah melebarkan sayap sebagai sebuah tim di MotoGP tahun depan. Meski belum diketahui secara pasti, kita semua tidak bisa menutup kemungkinan bahwa akan ada salah satu jebolan akademi Rossi yang bakal menjadi Juara dunia MotoGP di tahun-tahun berikutnya.
Daftar Nama Pembalap yang berada di bawah naungan VR46 Academy :
Kelas Moto3 :
Niccolo Antonelli ( Esponsorama Racing )
Andrea Migno ( Snipers Team )
Kelas Moto2 :
Marco Bezzechi ( Sky Racing Team VR46 )
Celestino Vietti ( Sky Racing Team VR46 )
Stefano Manzi ( Pons Racing )
Kelas MotoGP :
Franco Morbidelli ( Petronas Yamaha SRT )
Luca Marini ( Sky Racing Team VR46 )
Francesco Bagnaia ( Ducati Corse )
Comments